Surabaya – Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur dan PT BPD Jawa Timur, Tbk. meluncurkan Kick Off Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Jumat (02/10/2020).
Kegiatan ini merupakan implementasi dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemprov Jatim, OJK dan Bank Jatim, sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden No. 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
Kick Off KEJAR dimulai dengan pembukaan 30 ribu rekening secara serentak bagi pelajar SMA/SMK di wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini ditandai dengan penyerahan rekening secara simbolis oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kepada perwakilan pelajar SMA/SMK, yang diikuti secara virtual oleh pelajar dan Bupati/Walikota se-Jawa Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah berharap program KEJAR menjadi angkah awal bagi pelajar untuk memulai perencanaan keuangan sejak dini, namun tetap dapat sejalan dengan anak-anak belajar bersedekah.
“Jangan sampai besar pasak dari pada pagarnya. Sekolah diharapkan bekerjasama dengan lembaga jasa keuangan, untuk memberikan literasi keuangan sebagai proses pembelajaran. Agar para pelajar secara dini mengenal berbagai produk dan jasa keuangan. Termasuk financial technology (Fintech) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan,” ujar Khofifah.
Sementara itu, Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi menyampaikan, bahwa indeks literasi keuangan Jawa Timur berdasarkan survey tahun 2019, meningkat dari 35,6% menjadi 48,95%, Angka ini lebih baik dari Indeks literasi keuangan nasional yang sebesar 38,03%.
“Saat ini jumlah pelajar di Jawa Timur mencapai 8,2 juta siswa, dengan jumlah rekening tabungan pelajar pada triwulan II 2020 sebanyak 4,7 juta yang tersimpan di 41 bank penyelenggara Simpanan Pelajar (SimPel). Angka ini mencapai 57% dari total pelajar di Jawa Timur,” ujarnya.
“Sebagai kaum milenial, pelajar diharapkan dapat memanfaatkan produk jasa keuangan yang telah berkembang menjadi produk berbasis digital, sebagai salah satu alternatif dalam perencanaan keuangan,” pungkas Bambang.
Editor: Joe Mei