Surabaya – Meski digelar secara virtual, animo masyarakat terhadap gelaran Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2020 Regional Jawa sangat tinggi. Hal ini membuktikan jika pandemi Covid-19 justru meningkatkan minat masyarakat untuk melakukan bisnis secara virtual.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, kegiatan yang berakhir pada Sabtu (10/10/2020) tersebut dikunjungi 71.952 orang.
“Kegiatan ini berhasil membukukan jumlah transaksi booth sebesar Rp 434,3 juta. Minat pelaku usaha untuk mengikuti coaching clinic 1 on 1 juga sangat luar biasa, dengan total 253 sesi konsultasi. Topiknya banyak membahas tentang ekspor, terkait standarisasi produk, tata cara ekspor dan kepabeanan. Digitalisasi terkait dengan optimalisasi sosmed dan marketplace. Sertifikasi halal, SNI, HAKI (cipta dan merk), visual branding, serta packaging food dan non food,” ujarnya
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dilaksanakan pula kegiatan business matching. Yang merupakan ajang pertemuan bisnis antara pelaku UMKM/pemilik project, dengan calon investor, serta lembaga keuangan bank maupun non bank yang potensial.
Lebih lanjut Difi menjelaskan, berbagai kegiatan yang digelar dalam FESyar 2020 Regional Jawa berlangsung dengan capaian diatas ekspektasi. “Ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk terus mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip syariah, dalam seluruh sendi kehidupan. Utamanya dalam mewujudkan usaha yang halal dan toyibah, ” tambahnya.
“Artinya UMKM kita mulai aware. Bahwa peningkatan kapasitas SDM dan pemahaman terhadap regulasi, menjadi faktor kunci. Selain tentu saja, peningkatan kualitas produknya, ” ungkap Difi.
“Yang tidak kalah menggembirakan, capaian business matching selama gelaran FESyar 2020 Regional Jawa 2020 sebesar Rp 3,5 triliun. Terdiri dari fasilitas pembiayaan perbankan syariah, lembaga ziswaf dan business to business. Semoga capaian ini, mampu menjadi pendorong bergeraknya roda ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19 saat ini,” pungkasnya.
Reporter: ANto
Editor: Joe Mei