Bangkalan – Rencana relokasi Pedagang Kaki Lima Stadion Gelora Bangkalan (PKL SGB) yang akan dilakukan oleh Dinas Koperasi Dan UMKM Kabupaten Bangkalan, mendapat penolakan dari sejumlah PKL.
Bahkan kegiatan yang diklaim sebagai upaya pemulihan ekonomi masyarakat menengah kebawah terdampak pandemi Covid-19 itu. Justru dianggap akan lebih mematikan ekonomi pedagang.
Menurut Dedi, salah satu PKL SGB, lokasi baru di Taman Rekreasi Kota (TRK) Bangkalan yang terletak di belakang SGB, justru lebih sepi dari lokasi yang sekarang.
Pkl disekitar gelora memilih tetap bertahan
“Kami sebagai pedagang kaki lima di SGB ini tidak pernah diajak bicara atau dilibatkan dalam rencana relokasi oleh pemkab ini. Sejak pandemi Covid-19, berdagang di sini saja sudah sepi. Apalagi di lokasi baru di bagian belakang SGB. Kami justru bertanya-tanya, apa rencana ini bisa memberi dampak positif bagi perekonomian kami, ” ujarnya.
Senada dengan Dedi, Heri yang merupakan salah satu PKL yang berada di sisi selatan SGB, juga mengungkapkan penolakannya. “Jangankan diajak Urun Rembuk, pemberitahuan kepada kami terkait rencana pemindahan PKL SGB ke TRK Bangkalan pun, tidak pernah kami terima. Saya justru ragu jika rencana ini bisa memulihkan ekonomi kami, ” ungkapnya.
Relokasi PKL SGB ke TRK tersebut, rencananya menelan anggaran Rp 1 Miliar, yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat. Rencananya, dana itu peruntukkan nya untuk untuk membangun kios para PKL di lokasi TRK.
Reporter: Aris
Editor: Joe Mei
