Bangkalan — Peristiwa berdarah yang terjadi di Desa Benangkah Kecamatan Burneh pada Senin (01/02) pagi saat menjelang agenda pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD), menggugah perhatian pejabat Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
Mengetahui peristiwa berdarah tersebut Mohni Wakil Bupati (Wabub) Bangkalan dengan tegas meminta pejabat desa yang terlibat pada pembentukan P2KD agar membuka informasi pada masyarakat khususnya pada Bakal Calon (Bacalon) Pilkades untuk ikut serta terlibat sehingga meniadakan perselisihan yang menimbulkan hal tidak diinginkan terjadi.
“Mas Anam memang sensitivisme orang di desa lebih tinggi hingga mudah terprovokasi semoga dengan terbentuknya panitia pilkades diharapkan cukup di desa. Ya panitia di desa lebih transparan terutama ke calon yang lainnya dan sama-sama duduk bareng di desa.” ujar Mohni menanggapi.
Sedangkan mengenai penanganan hukum pada kejadian berdarah di Desa Benangkah tersebut Mohni menegaskan pihak Pemkab Bangkalan menyerahkan prosesnya pada Aparat Penegak Hukum (APH).
“Perihal sikap Pemerintah Daerah Bangkalan pada kejadian berdarah saat itu sudah ranah polisi pak. Kita hanya menghimbau pembentukn panitia desa supaya melibatkan semua calon unsur keterwakilan.” jelas Mohni menegaskan pada media, Selasa (02/02) siang.
Editor : Redaksi