Bangkalan | klikku.net — Kurangnya keterbukaan pada perencanaan, penggunaan serta pelaporan pelaksanaan Dana Insentiv Daerah Tahun Anggaran 2020 lalu oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur pada masyarakat mengundang sorotan (PKLWKB) Pedagang Kaki Lima Wisata Kukiner Bangkalan.
Sekitar dana 2 Milyar rupiah perealisasiannya menurut Supyan mengundang banyak tanda tanya, karena kata Supyan Kadiskop dan UMKM Bangkalan saat dimintai penjelasan enggan mengungkapkan secara detail baik dari perencanaan, perealisasian hingga pelaporannya.
Selain itu masih kata Supyan pelaksanaan kegiatannya yang bersumber dari DID itu dilapangan tidak meyertakan papan informasi kegiatannya baik yang berupa bangunan toilet maupun bangunan yang diperuntukan pada PKL sisi selatan SGB sehingga apa yang diintruksikan oleh pemerintah pusat tersebut terkesan tidak diindahkan, dan berakibat menimbulkan praduga negativ dari masyarakat pada kinerja pemerintah.
“Ketidakjelasan program Dana Insentiv Daerah yang beberapa pekan terakhir sempat diberitakan raib, itu mas sudah semakin santer diperbincangkan karena sampai saat ini peralihan program bantuan tenda yang sudah di dok DPA nya pada bulan 09 2020 kemarin itu belum mendapatkan kejelasan.” ujar Supyan geram.
“Setiap kami konfirmasi ke pihak Dinas Koprasi dan UMKM, Pak Yayat selalu ngeles dengan membahas hal yang lain sementara program yang raib entah kemana itu tidak mampu Diskop jawab apakah jadi silpa ataukah dialihkan?, ini menjadi kecurigaan kuat kami jangan-jangan diskop menjadikan PKL sebagai bahan untuk menyerap anggaran hanya untuk keuntungan pribadi.” paparnya bernada kesal.
Senada dengan Supyan, anggota PKL yang meminta namanya tidak disebutkan juga mempunyai dugaan yang hampir sama perihal kejelasan uang negara itu dibelanjakan oleh pihak Diskop dan UMKM Bangkalan.
“Ada yang salah dengan perencanaannya. Itu dibelakang (Pembanguna tempat PKL di TRK) tidak melalui perencanaan yang matang. Yakin itu hanya diambil keuntungan pas bangun. Minim manfaat utk PKL” ujar dia melalui keterangan tertulisnya.
Reporter : Anam
Editor : Redaksi