Surabaya | klikku.net – Sesuai anjuran pemerintah, perayaan Tahun Baru Imlek 2572 digelar secara sederhana. Tidak ada suara ledakan petasan, ataupun hingar bingar musik tarian barongsai dan liang-liong.
Seperti halnya di Kampung Pecinan Kapasan Dalam Surabaya. Warga setempat memilih berada di rumah masing-masing, karena masih pandemi Covid-19.
“Warga disini mengikuti anjuran pemerintah untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2572 dengan sederhana saja,” ujar Awi Soenogo, yang juga dikenal sebutan Awi MC, Jumat (12/2/2021).
Meski harus berlangsung sederhana, Awi pun menggagas kegiatan Dewa Rejeki berbagi Angpao berkeliling Kampung Kapasan Dalam. Tak hanya anak anak, orang tua juga mendapatkan angpou.
“Setiap tahun selalu ada acara seperti ini, sebagai bagian dari tradisi Imlek. Tapi karena masih pandemi Covid-19 dan menghindari kerumunan. Kami harus door to door mengunjungi masing-masing rumah warga untuk membagi Angpao,” tambahnya.
Awi berharap melalui kegiatan Dewa Rejeki yang berkeliling ini, bisa mengingatkan warga untuk saling berbagi dengan sesama. “Semoga Indonesia segera bebas dari Covid-19 dan segala jenis bencana alam. Indonesia bisa makmur kembali,” harapnya.
Kampung Pecinan Kapasan Dalam yang terletak di belakang Kelenteng Boen Bio, telah berbenah menjadi sebuah kawasan wisata heritage di Surabaya. Kawasan ini mengukir banyak sejarah masa lalu warga Tionghoa di Surabaya.
Kampung ini sering dianggap miniatur keberagaman. Karena didalamnya, tinggal berbagai etnis seperti Tionghoa, Jawa dan Madura yang hidup rukun berdampingan.
Reporter; M Faaza
Editor: Joe Meito