Surabaya | klikku.net – Sebagai kawasan yang sedang berbenah menjadi tempat wisata heritage Tionghoa di Surabaya. Kampung Pecinan Kapasan Dalam memberi kesan tersendiri bagi setiap pengunjungnya. Hal ini didukung suasana keguyuban warga antar etnis, tradisi leluhur yang dijalankan, hingga ornamen khas budaya Tionghoa.
Menurut Jaya Sutianto, penggagas Wisata Kampung Pecinan Kapasan Dalam, meski ada suku Jawa dan Madura, mayoritas penghuni Kampung Kapasan Dalam adalah etnis Tionghoa. Tidak mengherankan jika di kampung tersebut, banyak ditemui kuliner khas Tionghoa.
“Sebagai jujugan wisata, kami juga ingin pengunjung merasakan makanan khas Tionghoa. Bahkan warga sini juga memiliki sejumlah kuliner legendaris yang bisa dinikmati, seperti Mie Damian, Ayam Kanton, Sate babi non Halal, Mie Pangsit dan lain sebagainya,” ujarnya, Minggu (14/2/2021).
“Bahkan ada beberapa depot yang menjual makanan seperti Nasi Campur Nyabang Kapasan Dalam 1/2, Nasi Campur Nyaa Bang Boklan, Dapur Cik De Jl Kapasan Dalam Gang III, Warung Ibu Asrep dan lain sebagainya,” tambahnya.
Ia berharap, agar setiap warga di kawasan Kapasan Dalam yang merupakan kampung pecinan tertua di Surabaya dan kini menjadi jujugan wisata. Bisa berjualan kuliner di depan rumah masing masing setiap harinya. “Tapi karena ini masih pandemi. Biasanya hanya buka hari Minggu saja,” ungkapnya.
Reporter: M Faaza
Editor: Joe Meito