Hallo Polisi Kesehatan

Kamis, 25 Februari 2021 - 08:35 WIB

3 tahun yang lalu

logo

Kapolda Jatim Canangkan Gerakan Santri Bermasker Untuk Wujudkan Jatim Bebas Covid-19

Surabaya | klikku.net – Guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan pondok pesantren Jawa Timur, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta meresmikan pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” di Rupatama Polda Jatim, Kamis (24/2/2021).

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur Prof Akhmad Muzakki, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH Rosidi, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Dr. Saad Ibrahim, Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Gus Ali Mashuri, serta perwakilan dari Kanwil Kemenag Jatim dan Kejaksaan Tinggi Jatim.

Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh para Kyai maupun alim ulama dari seluruh Pondok Pesantren (Ponpes) di Jawa Timur. Serta ketua dan pengurus MUI, NU, Muhammadiyah tingkat Kabupaten/kota, dan Forkopimda kabupaten/kota di 38 jajaran Polres seluruh Jawa Timur secara virtual .

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim mengatakan bahwa pencanangan “Gerakan Santri Bermasker” ini, merupakan bagian penting dalam penanganan dan pencegahan wabah Covid-19 di Jatim. Ia yakin pesantren dan santri di Jawa Timur yang jumlahnya ribuan, bisa berperan aktif untuk ikut memutus mata rantai Covid-19.

“Kami mempunyai pemikiran bahwa santri akan menjadi basis yang kuat dan penting, dalam menghadapi Covid-19,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, Kapolda Jatim membagikan 1.287.000 masker, yang secara simbolis di terima perwakilan santri yang mengikuti acara ini secara langsung.

Kapolda juga mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Jatim, para Kyai, Alim Ulama dan Santri, atas sinergitas yang telah terbangun selama ini. Bersama TNI, Polri dan Pemerintah daerah, kamtibmas di Jawa Timur berjalan kondusif dan baik.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bermunajat dan berdoa bersama-sama, memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Semoga kita semua dapat terbebas dari Covid-19. Demi terwujudnya Jawa Timur Bangkit dan Indonesia maju,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa penguatan bermasker tetap bisa menjadi bagian dari pelaksanaan disiplin protokol kesehatan.

“Hari ini yang dilakukan adalah kembali pada gerakan bermasker untuk para santri. Karena memang di Jawa Timur ini, pesantren dengan jumlah ribuan santri, cukup besar dan cukup banyak. Dan kegiatan di pesantren banyak hal yang terus terkawal protokol kesehatannya. Terutama bagimana bermasker dengan benar dan menjaga jarak serta mencuci tangan, 3M bahkan sekarang 5M. Ini menjadi bagian yang kita konsolidasikan seiring dengan proses vaksinasi,” ungkapnya.


Reporter: M Faaza

Editor: Joe Meito

Artikel ini telah dibaca 209 kali

Baca Lainnya