Surabaya | klikku.net – Setelah meluncurkan program Community Outreach Program (COP) yang diikuti 122 peserta secara daring bulan lalu. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Kristen Petra (UK Petra) mulai menjalankan aksi nyata program-programnya.
Seperti yang dilakukan kelompok 1, yang bertugas di RW I Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Surabaya. Sebanyak 20 mahasiswa UK Petra dari berbagai prodi dengan ditemani Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Dr. Herri Christian Palit, S.T., M.T.. Saling bergotong royong bersama warga setempat melakukan proyek fisik dan non fisik.
Menurut Rangga Wibawa ketua Kelompok 1 COP 2021 UK Petra, pihaknya telah melakukan survei dan diskusi untuk menemukan problem solving terbaik. Agar dapat berdampak positif bagi masyarakat kecamatan Wonocolo kedepannya sejak 19 Februari 2021.
“Program fisik meliputi perbaikan bangunan bank sampah, renovasi taman selfie (mural dinding, vertical garden), dan perbaikan taman mini. Program non-fisik meliputi pengembangan UMKM masyarakat setempat, dan penyuluhan kepada anak-anak mengenai COVID-19,” ujarnya, Minggu (14/3/2021).

Penyuluhan tentang Covid-19 melalui board game
“Dusun Margorejo RW 1 ini masih mengalami banyak kendala di bagian konstruksi bangunan dan banyak dinding yang sudah rusak dan bahkan perlu direnovasi. Sehingga masalah ini berdampak pada kebersihan dan menyebabkan pencemaran untuk warga sekitar,” tambahnya.
Kegiatan dibagi menjadi tiga shift karena situasi pandemi. Setiap shift membutuhkan waktu sekitar dua jam. Untuk mengerjakan perbaikan bank sampah, menghias taman mini dan penyuluhan kepada anak-anak Sekolah Dasar (SD) mengenai Covid-19.
“Agar penyuluhan pada 30 siswa SD ini tidak membosankan. Kami membuat inovasi board game, yang terdiri dari papan puzzle penyuluhan Covid-19 berukuran 40 x 25 cm, ular tangga penyuluhan Covid-19 dengan ukuran 40 x 40 cm, papan permainan TTS dengan ukuran 30 x 40 cm, papan permianan acak kata dengan ukuran 30 x 40 cm hingga lomba mewarnai. Kegiatan ini dibagi menjadi tiga shift. Hingga tiap shiftnya hanya terdapat 10 siswa,” pungkas Rangga.
Reporter: M Faaza
Editor: Joe Meito