Sumenep | Klikku.net – Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) kali ini merespon kondisi kurang beruntung yang menimpa nenek Pusara (80) warga Dusun Kadibas, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Melalui sambungan teleponnya Amir TKSK setempat menyampaikan bahwa saat dikonfirmasi posisi dirinya sedang berada di Kantor Kejaksaan Negeri Sumenep, “Saya masih di Kejaksaan Sumenep mas,” kata Amir menanggapi.
Disinggung soal nenek Pusara yang luput dari perhatian pemerintah dirinya mengaku akan menindaklanjutinya segera tanpa jawaban sebab Pusara tidak tercatat sebagai objek yang diperhatikan pemerintah melalui berbagai program yang sesuai.
“Ya bos saya tindak lanjuti kelapangan terimakasih kasih atas informasinya,” jawabnya singkat bernada janji pada media klikku.net Rabu, (01/04).
Seperti saat diberitakan sebelumnya, beberapa orang harus memutus mimpi hidup nyaman dengan hidup kekurangan meski usianya sudah rapuh. Seperti seorang nenek Pusara yang tinggal di rumah kondisi reyot dan bahkan sudah tidak layak huni.
Hidup dengan serba terbatas ternyata tidak hanya dirasakan nenek Pusara yang luput dari perhatian pemerintah, berdasarkan penelusuran tim media ini, sedikitnya ada sekitar tiga orang tua renta yang sampai detik ini tidak pernah mendapatkan manisnya bantuan pemerintah baik dari pemerintah desa, pemerintah kabupaten, provinsi hingga pusat.
Berdasarkan kesaksian warga yang enggan disebut namanya nenek Pureya dan Wardi warga Dusun Kadibas, Desa, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep yang juga tinggal ditempat tidak layak huni sama-sama tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, berupa BPNT, PKH, BPJS maupun Bansos BLT DD.
Anehnya diusianya yang cukup lapuk kakek Wardi ini sampai rilis ini diterbitkan dirinya belum mempunyai Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Meski demikian, nenek Pusara, Pureya dan kakek Wardi tetap ikhlas dan melanjutkan rutinitas seperti biasanya. Semoga mereka segera mendapatkan bantuan yang layak dan rumahnya bisa segera diperbaiki melalui program pendataan yang akurat, objektiv dan tepat sasaran.
Ditemui terpisah Ra’is Pejabat (Pj) Kepala Desa Guluk-Guluk di Kantor Balai Desa Guluk-Guluk pada hari Rabu (31/03) kemarin, namun dia juga enggan berkomentar dengan alasan karena dirinya masih merasa baru menduduki kursi jabatannya.
Akhirnya tim klikku.net menghubungi via telepon pada Kamis sore sekira pukul 04.30 WIB. namun pria berkulit sawo mateng ini masih tetap enggan berkomentar dan malah memimpong media ini ke Faisol Sekdes Guluk-Guluk.
“Ella lek cek ka sengkok, engkok polanah kik puruwen. Engkok takok kalero apenta, coba langsung ka Faisol peih sekdessah roh,” (Jangan ke saya dik, karena saya masih baru-baru ini menjabat, saya takut salah bicara, langsung ke Faisol saja selaku Sekdes. Red).” ujarnya menanggapi dengan memberi saran, Kamis, (01/04).
Diketahui Desa Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Selama tiga tahun terakhir yaitu sejak tahun 2018 hingga 2020 Pemerintah Desa Guluk-Guluk mengelola dana hampir 10 Miliyar rupiah. yaitu sebesar Rp. 9.332.711.561. (Sembilan miliyar tiga ratus tiga puluh dua juta tujuh ratus sebelas ribu lima ratus enam puluh satu rupiah).
Editor : Anam
Reporter : Holidi