Surabaya | klikku.net – Menjelang datangnya bulan suci Ramadhan 1444 H, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil IV melakukan pantauan ketersediaan pasokan dan harga komoditas pangan.
Sesuai prediksi KPPU Kanwil IV beberapa bulan sebelumnya, menjelang bulan suci Ramadhan di empat provinsi, terdapat kenaikan harga komoditi dibandingkan dengan tahun 2022.
Untuk harga komoditi di Provinsi Jawa Timur, kenaikan paling signifikan yaitu komoditas cabai rawit. Yang mengalami kenaikan sebesar 43%. Disusul komoditas telur ayam ras, bawang putih, dan beras.
Di Provinsi Bali, kenaikan yang paling signifikan yaitu komoditas bawang putih sebesar 13%. Disusul komoditas bawang merah, sebesqr 0,27% dibandingkan tahun 2022.
Di NTB Kenaikan paling signifikan yaitu komoditas telur ayam ras sebesar 18%. Disusul komoditas bawang merah yang mengalami kenaikan 12%, dan bawang putih yang mengalami kenaikan 16,5% dibandingkan tahun lalu.
Sementara di NTT, kenaikan paling signifikan yaitu komoditas cabai biasa yang mengalami kenaikan sebesar 21%. Disusul komoditas beras medium, yang mengalami kenaikan 18,62%. Serta beras premium yang mengalami kenaikan 4,14%.
Kepala Kantor Wilayah IV KPPU Dendy R. Sutrisno menjelaskan, ada tiga langkah yang dilakukan KPPU dalam pantauan komoditas pangan.
“Pertama, KPPU fokus pada ada tidaknya dugaan penahanan pasokan dan praktek penjualan bersyarat. Kedua melakukan koordinasi dengan stakeholder pemangku kebijakan terkait. Dan ketiga, melakukan advokasi pada pelaku usaha dan Pemerintah Daerah setempat,” ujarnya, Senin (20/3).
Ia menambahkan, meskipun beberapa komoditi mengalami kenaikan. Namun berdasarkan informasi di lapangan, stok pasokan tidak mengalami masalah yang signifikan.
“KPPU tetap menghimbau, agar pelaku usaha tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar. Dan tetap menjaga kepentingan konsumen, atas ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan,” pungkasnya. @Nto tze