Surabaya | klikku.net – Bisnis lendir masih ada di eks lokalisasi moroseneng, Surabaya Barat. Padahal suasana terlihat hening tanpa adanya aktifitas.
Namun siapa sangka, ketika awak media mecoba menelusuri eks lokalisasi moroseneng ternyata masih banyak wanita pekerja seks komersial (PSK).
Ada salah satu lelaki diduga muncikari menawarkan wanita yang bisa di boking, kemudian diajak masuk ke sebuah rumah kosong.
Ternyata didalamnya terdapat beberapa wanita penghibur yang dipajang di ruangan yang bersekat, siap melayani para lelaki hidung belang.
Pria parubaya berinisial L ketika diwawancarai mengaku membuka usaha ini sekitar dua tahun. “Memang tertutup mas kalau dilihat dari luar namun didalamnya ada kegiatan,” bebernya.
Ia menambahkan, semua atas saran dan arahan dari pihak APH, sehingga tidak meninbulkan kecurigaan masyarakat luas, bahwasannya di dalam ada aktivitas.
Lanjut pria itu menjelaskan, menawarkan wanita-wanita penghibur kepada para lelaki hidung belang yang berkunjung ke tempat itu dengan layanan short time maupun long time.
” Untuk layanan short time 1 jam dibanderol tarif Rp 180 ribu, jika long time maka tarifnya akan bertambah, sesuai kesepakatan. Para wanita penghibur yang jumlahnya ada 7 tersebut berasal dari luar kota Surabaya
Tuban, Bojonegoro, Cepu, dan lainnya,” ucapnya
Salah satu warga Sememi yang tak mau disebutkan namanya merasa sangat kecewa dengan pemerintah Kota Surabaya, karena lokalisasi di wilayah Sememi masih ada. Meski di Zaman Walikota Tri Rismaharini pernah ditutup.
” Kelihatannya Pemkot tutup mata terhadap realita yang ada di Sememi ini. Ternyata masih marak dan lebih sembunyi-sembunyi (terselubung),” ungkapnya. (Red)