SAMPANG | klikku.net – Relawan fisioterapi asal Kabupaten Sampang, Yustin Animawati akan membuka layanan terapi secara door to door bagi penyandang disabilitas dan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Sampang, Madura, Provinsi Jawa Timur.
Perempuan lulusan Stikes Ngudia Husada Madura (NHM) Kabupaten Bangkalan dan Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr Soepraoen Malang itu mengatakan, bahwa ia sengaja membuka layanan terapi secara door to door agar bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan layanan terapi secara gratis.
‘’Masyarakat yang memenuhi syarat, termasuk kurang mampu, bisa mendapatkan layanan ini,’’ imbuhnya. Minggu, (05/11/2023).
Ia juga menjelaskan, fisioterapi adalah tindakan rehabilitasi pada pasien pasca cedera atau mengalami penyakit tertentu dengan tujuan meminimalisir keterbatasan fisik. Namun hal ini atau terapi sedikit diminati oleh masyarakat, entah masyarakat yang kurang paham atau karena minimnya pelayanan fisioterapi di Kabupaten Sampang.
“Padahal, fisioterapi dibutuhkan untuk mengembalikan fungsi normal tubuh dan dapat beraktivitas seperti biasa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan fisioterapi tidak hanya dilakukan dengan latihan fisik, tetapi juga berupa pemberian edukasi serta pengobatan. Fisioterapi adalah prosedur yang biasanya dilakukan pada pasien dengan cedera sendi, osteoporosis, masalah punggung, sakit leher, sakit kepala, gangguan multiple sclerosis, muskuloskeletal dan seperti terapi stroke.
Selain itu, terapi membantu pemulihan fisik, manfaat fisioterapi adalah mencegah resiko cedera yang berkelanjutan. Beberapa pendekatan utama yang dilakukan dalam fisioterapi adalah sebagai berikut :
1. Terapi manual
Pelaksanaan terapi manual dilakukan menggunakan tangan fisioterapis tanpa peralatan, seperti memijat, membantu menggerakkan, hingga manipulasi tubuh yang terganggu. Manfaat fisioterapi dengan terapi manual lainnya yaitu melancarkan aliran darah, meningkatkan kemampuan gerak tubuh, meringankan nyeri, serta memberikan relaksasi pada tubuh.
2. Edukasi dan saran
Upaya fisioterapi dengan edukasi dan saran diberikan berupa pengenalan gaya hidup sehat, meliputi rutin berolahraga dan menjaga berat badan ideal. Selain itu, fisioterapis juga akan memberikan saran dan penjelasan kepada pasien mengenai apa saja hal yang harus dilakukan dan tidak dilakukan untuk menghindari cedera berkelanjutan.
3. Latihan fisik dan pergerakan.
Metode pendekatan ini memerlukan bantuan peralatan dalam pelaksanaannya, tak jarang juga dilakukan di dalam air (hidroterapi). Pada sesi latihan pergerakan, pasien akan selalu didampingi oleh fisioterapis. Namun, terkadang pasien juga disarankan beberapa latihan yang dapat dilakukan di rumah.
Selain tiga pendekatan di atas, tutur Yustin Animawati aktivis fisioterapi yang beralamat di Imam Al Ghozali, Kelurahan Gunung Sekar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang itu, fisioterapi juga dapat menerapkan teknik lain untuk membantu pemulihan pasien, di antaranya yaitu:
Terapi ultrasound, yaitu gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang berfungsi memberikan stimulasi terhadap aktivitas sel untuk mengatasi cedera jaringan dalam. TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation), teknik yang dilakukan dengan tujuan memberi sinyal ke bagian yang bermasalah untuk meringankan nyeri.
“Semoga apa yang kamu niatkan dan yang kami lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat dan bisa mengurangi beban masyarakat. Dan kami mengajak kepada teman-teman yang satu profesi dengan saya untuk bisa bisa bergabung dengan kegiatan kami,” tandasnya.
Reporter : Anaf