Bangkalan | klikku.net — Pengamat Sosial Budaya Abdullah Amas membuat Buku berjudul “Almarhumah Wardatul Hasanah, Cintaku Yang Terus Membesar” dan Lembaga bernama Lembaga Kajian Sosial-Budaya “Wardatul Hasanah”, untuk mengenang istrinya yang meninggal saat Idul Adha kemarin.
“Cinta yang terus membesar, Ya itulah kalimat saat dia pergi dan syahid dengan seorang anak di kandungan seorang Laki-laki bernama Muhammad,” ujar Abdullah Amas yang juga Direktur Lembaga Kajian Sosial Budaya “Wardatul Hasanah”.
Amas mengenang Istrinya di Hari-hari terakhir tidak mau ditinggalkan walau sebentar. Dia mencarinya terus setiap kali tak ada disisinya.
“Terakhir dia bilang, Bang Kalau Mau Berangkat, Misalkan aku tidur, Bangunin ya,” kata Wardah ternyata itu pesan terakhir.
Kala itu Amas menjawab “kalau gitu sebelum kamu tidur saja saya pamit, habis shalat saya langsung jalan,” ujar Amas.
Tak dinyana itu malah pertemuan terakhir. Beberapa waktu kemudian Amas ditelepon suruh balik walau tanpa alasan meski Wardah tetap ingatkan karena sudah malam sekali dan ternyata saat tiba Wardah sudah wafat.
“Tujuh (7) Tahun lebih saya bersama, dia rela lama menahan buka puasa kala anaknya masih perlu perhatian, dia dikenal sangat sabar dan murah senyum,” kenang Amas.
Tanda-tanda Wardah meraih syahid pun banyak ditemukan saat wafat, dia syahid bersama anak laki-laki dalam kandungan bernama Muhammad. Ya anak inilah yang diharapkan meminta agar dua orang tuanya dipertemukan di Syurga.
Buku yang dipersiapkan Amas adalah Buku berjudul “Mengenang Wardatul Hasanah, Cinta Yang Terus Membesar” dan Lembaga yang disiapkan adalah Lembaga Kajian Sosial Budaya “Wardatul Hasanah”.
“Semoga syahidnya dia dapat mempertemukan dia dengan Siti Khadijah, Siti Aisyah dan Siti Fathimah di Syurga,” ujar Amas.
Anam
