Komunitas Pendidikan

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 15:51 WIB

1 bulan yang lalu

logo

Workshop IGTKI Wonokromo Bekali Pemahaman Guru Terkait Penanganan Anak Istimewa

Surabaya | klikku.net – Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI) Kecamatan Wonokromo menggelar workshop bertema “Mengenal Lebih Dekat Anak Istimewa” pada Sabtu (10/8), di Multifunction Hall P8 BG Junction Surabaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para guru TK dalam menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) atau anak Istimewa di sekolah umum.

Menurut Ketua IGTK Wonokromo, Elmin Krisnawati, S.Pd, hingga saat ini banyak guru yang masih kesulitan dalam menghadapi anak-anak dengan kebutuhan khusus.

“Selama ini, kita sering menemui anak-anak istimewa di sekolah umum. Namun, masih banyak guru yang belum tahu bagaimana penanganannya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk itu workshop ini menjadi langkah awal bagi para guru KBTK di Kecamatan Wonokromo. Guna menambah pengetahuan dan keterampilan, dalam mendeteksi serta menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus.

“Melalui materi yang diberikan, kami berharap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman lebih dalam pada para guru selaku peserta workshop. Sehingga penanganan anak-anak istimewa tersebut, bisa lebih tepat,” tambahnya

“Apalagi, sesuai Peraturan Walikota Nomor 52 Tahun 2022 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif di Kota Surabaya. Maka tidak boleh ada sekolah dari jenjang KBTK, SD, SMP dan SMA di Surabaya, yang menolak siswa inklusi. Karena itu, mempersiapkan pemahaman guru tentang penanganan anak-anak istimewa, menjadi sangat penting”, pungkasnya.

Sementara itu, Ketua Komnas Anak Surabaya Syaiful Bachri, yang turut hadir dalam kegiatan, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap anak-anak istimewa, di semua jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.

“Surabaya sudah berkomitmen menjadi kota inklusi. Dan dengan meningkatnya jumlah anak berkebutuhan khusus, yang setiap tahun bertambah antara 3-5% dari angka kelahiran. Maka penting bagi semua pihak, terutama para guru, untuk memahami kebutuhan mereka,” ujarnya.

Ketua Komnas Anak Surabaya Syaiful Bachri saat memberikan materi

Apalagi Perwali No 52 Tahun 2022, mewajibkan semua sekolah di Surabaya untuk menerima siswa anak berkebutuhan khusus.

“Namun, tantangannya adalah tidak semua guru memiliki pemahaman yang cukup. Karena itu, workshop seperti yang diadakan IGTKI Wonokromo ini, bisa menjadi gebrakan penting dalam memberikan pengetahuan baru kepada para guru,” ungkapnya.

“Harapannya, workshop ini menjadi awal dari sinergi yang lebih baik antara sekolah dan orang tua, dalam mendukung pendidikan inklusif di Kota Surabaya”, pungkasnya.

Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pemateri. Diantaranya Ketua Komnas Anak Surabaya Syaiful Bachri, Riska Timothy S.Psi selaku terapis ABA atau analisis perilaku terapan, fingerprint consulting Tutik Purwaningsih, dan Relawan Komnas Anak Surabaya Mita Dian S.PSi.


@Man

Artikel ini telah dibaca 995 kali

Baca Lainnya