Politik

Selasa, 10 September 2024 - 11:14 WIB

1 bulan yang lalu

logo

Amas ATUM Institute Sebut Ketua Harian Gerindra Prof. Dasco Sang Ideolog Zaman Besar Ini

Jakarta | klikku.net— Prof. Dasco memang baru saat ini dia mau sering tampil didepan publik. Yang membuat saya terpikat awalnya adalah cerita tentang komitmennya pada Kader dan Relawan dari unggahan medsos Sugiat Santoso, Azwar Siregar dan lainnya. Partai Gerindra menjadi jodohnya, perjalanannya sudah amat panjang.

Kepunyaan rakyat itulah Komandan Dasco. Dia banyak membuat buku, jago olahraga silat, sisi fisik dan kecerdasan paripurna terasah penuh. Saya bahkan menyebut beliau adalah ‘Prabowo’ versi Sipil atau Prabowo Muda. Nyaris semua ilmu dan karakter Prabowo telah dicapai sang Komandan. Dan sering saya sampaikan kita generasi muda harus belajar sekuat tenaga seperti Komandan Dasco.

Ya kalau mau setangguh Prabowo dan Prof. Dasco tentu energinya rakyat. Menjadikan diri sebagai kepunyaan Rakyat. Kepunyaan rakyat membuat Prof. Dasco tetap tekun dalam dunia kependidikan, hampir sedikit waktu tidur, HP terus berbunyi, baru turun dari mobil sudah dikejar wartawan, sering sampai rumah pun masih menerima tamu mulai urusan pusat sampai daerah.

Ya itulah yang memberikan taman jiwanya untuk kita semua. Ruhnya, kekuatan raksasa semua jasmani dan kekuatan batinnya. Rakyat sendirilah yang menumbuhkan Ksatrianya. Energi itu sudah bakat sejak dulu, karena dulu pun sudah mapan, jadi banyak fokus buat Prabowo dan Rakyat. Yang dibuat pun untuk negara masa depannya tumpuan dunia : Indonesia Raya.

Maka pasti kita kagum dia sangat concren pada isu-isu global. Rakyat memberikan energinya. Seperti juga Rakyat memberikan energi pada Soekarno dan Jendral Sudirman.

Mungkin kian sedikit waktu beliau menonton film kesukaan, seingat cerita kader dia suka Film India. Tapi level dia makin kesini makin sedikit waktu buat hal-hal begitu. Dia menyatu bersama Rakyat. Rakyat adalah energi bagi taman jiwa sang Komandan. Disana bunga-bunga kehidupan jiwanya bersemi. Selalu makin menyala merahnya dan semerbak harum putih niat sucinya

Sang Ideolog

Mirip Tan Malaka, Hatta dan lainnya. Prof. Dasco adalah ideolog. Tapi lebih dari itu ia selain ideolog juga ahli strategi bagaimana pemikiran dan idealismenya bisa diterima oleh Negara bahkan juga oleh pihak yang bersebrangan. Ia idealis tapi sekaligus dia sosok kuat.

Dia berunding dan memiliki nyala di jiwa bahwa semakin banyak yang menerima dengan baik pemikirannya memerlukan lebih banyak kesabaran, kesantunan, kemampuan membaca momentum. Mungkin banyak ideolog di negeri ini yang tiba-tiba gagal bertahan lama di puncak. Tl

Tapi Prof. Dasco telah kokoh. Perannya adalah membawa idenya dan memastikan idenya mampu dirundingkan, artinya dia idealis tapi uniknya dia mampu agar idealismenya diterima dan dinikmati oleh pihak yang sungguh kuat-kuat dan beraneka ragam kepentingan.

Tan Malaka misalkan adalah contoh, dia punya ide besar tapi dia susah menembus banyak dinding. Berbeda dengan Prof. Dasco. Idenya raksasa, Buku-buku yang dibuat banyak dan ada Kampus buat dia sampaikan idenya, ada Partai dan Negara yang membuat ide besarnya diterima. Dia berunding sekaligus siap dan menang bertanding sehingga ideologinya kuat dan menang.

Sama seperti Para Ideolog dunia pada umumnya. Dia punya nyala yang amat terang, menjadi guru bagi banyak orang, membuat buku dan jurnal dan seterusnya.

Dia juga sederhana dan penikmat kehidupan. Ke Daerah bertemu kader-kader mau selalu dijamu sederhana. Seperti para ideolog lainnya. Rela masuk kampung-kampung terpencil yang harus ditempuh dengan berat. Seperti saat dia berkunjung ke Papua dan seterusnya

Menjadi ideolog sekaligus menjadi orang kuat tentu hanya sedikit yang bisa. Anda kenal ideolog seperti Tan Malaka tapi politiknya kalah dengan Soekarno. Tan Malaka idealis tapi Soekarno orang yang berdaya dan kuat.

Prof. Dasco menggabungkan dua hal itu. Sehingga kita bisa merasakan secara nyata kini idenya : persatuan bangsa, harmoni antar elemen, kemenangan pemimpin pemersatu di Pilpres 2024, kokohnya Partai kesayangan rakyat Gerindra di medan Pilkada dan seterusnya

Menjadi ahli strategi sekaligus idealis membuat kita selain bisa menteriaki musuh juga sekaligus mengalahkannya. Menjadi idealis atau seorang pemikir dan ideolog besar. Akan makin jaya dan membumi kala juga menjadi sosok berdaya dan kuat. Terlebih pahlawan ideologi di dunia politik.

Indonesia sangat memerlukan ideolog besar sekaligus petarung kuat. Seperti Soekarno yang mampu menerbangkan Rajawali Nusantara mengangkat Asia Afrika, seperti Gajah Mada yang berhasil mengangkat Nusantara.

Saat anda melihat gedung DPR di gedung itu kita lihat ideologi The Next Indonesia Prof. Dasco hadir. Dan hari esok kita jemput juga bersama Prof. Dasco, dimana seluruh dunia memperbincangkan Indonesia, yang sudah waktunya giliran memimpin peradaban dunia yang pasti segera pulih dan pasti kita akan melihat pembangunan Indonesia signifikan lebih dari tidak duga. Lihat saja dua-tiga tahun lagi hasil karyanya Presiden terpilih hasil kemenangan Tim yang Ketua Strategisnya adalah Prof. Dasco.

Tugas anak-anak muda adalah menciptakan keajaiban. Maka tugas kita juga mengawal semua pemikiran-pemikiran besar Prof. Dasco demi Dunia yang tak ubahnya Kampung Kecil sedang menunggu uluran tangan kuat Indonesia.

Oleh : Abdullah Amas (Direktur Eksekutif ATUM Institute)


Anam

Artikel ini telah dibaca 95 kali

Baca Lainnya