Nasional Pendidikan Teknologi IT

Rabu, 11 September 2024 - 14:14 WIB

4 minggu yang lalu

logo

Wapres Ma’ruf Amin (kedua kiri), bersama Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (kanan), Rektor Unusa Achmad Jazidie (kiri) dan Ketua Yarsis M. Nuh

Wapres Ma’ruf Amin (kedua kiri), bersama Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono (kanan), Rektor Unusa Achmad Jazidie (kiri) dan Ketua Yarsis M. Nuh

Wapres Ma’ruf Amin Dorong Kampus Antisipasi Kebutuhan Ilmu Pengetahuan Masa Depan, dalam iConASET ke-3 di Unusa

Surabaya | klikku.net – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya perguruan tinggi mempersiapkan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang relevan dengan perkembangan masa depan.

Hal ini disampaikannya dalam pidato kunci, pada International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET), yang digelar di Kampus B Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Rabu (11/9).

Dalam sambutannya, Ma’ruf Amin menekankan bahwa kampus sebagai penghasil riset dan inovasi, memiliki peran sentral dalam memproyeksikan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan lima hingga dua puluh tahun ke depan.

“Perguruan tinggi harus mengantisipasi perubahan dengan berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyusunan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga melahirkan generasi berdaya saing,” ujarnya.

Wapres juga menyampaikan tiga pesan strategis, untuk menghadapi tantangan masa depan. Pertama, perguruan tinggi diminta untuk mengembangkan riset yang relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan tetap menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan moral.

Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin

“Inovasi yang dihasilkan harus memenuhi tuntutan teknologi dan sosial, tetapi tetap menjunjung tinggi etika dan moral,” tuturnya.

Kedua, perguruan tinggi diminta meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha, untuk memastikan riset dapat diaplikasikan dan lulusan siap masuk ke lapangan kerja. Kerja sama ini, akan membuka peluang bagi perguruan tinggi, untuk menyempurnakan riset dan kurikulum melalui umpan balik dari industri.

Ketiga, mendorong kampus untuk lebih kreatif dalam mencari sumber pendanaan untuk penelitian dan inovasi. Ia menyoroti pentingnya pemanfaatan Society 5.0, sebuah konsep teknologi yang mengintegrasikan kecerdasan buatan (AI), internet of things (IoT), dan big data untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.

“Manfaatkan Society 5.0 untuk meningkatkan daya saing dan kualitas riset,” ujarnya.

Sementara itu, Penjabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, yang turut hadir, mengungkapkan optimisme bahwa iConASET dapat berdampak positif pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Jawa Timur.

Ia menekankan bahwa perguruan tinggi merupakan intellectual capital yang sangat berharga bagi provinsi dengan jumlah perguruan tinggi terbesar di Indonesia tersebut.

“Di Jawa Timur terdapat lebih dari 4.000 lembaga pendidikan tingkat SMA, SMK, dan SLB, dengan total siswa aktif mencapai 1,3 juta orang, dan potensi lulusan lebih dari 300 ribu siswa per tahun. Potensi besar ini harus diarahkan, agar para lulusan dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi”, ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Unusa, Achmad Jazidie, menyampaikan bahwa iConASET merupakan seminar dua tahunan, yang telah memasuki penyelenggaraan ketiga. Tahun ini, jumlah peserta dan pemateri terus bertambah, baik dari Unusa maupun dari luar negeri.

“Tahun ini, 131 paper akan dibahas dalam seminar, dengan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan menyumbang jumlah terbesar, yaitu 38 paper. Sebanyak 14 perguruan tinggi di bawah Nahdlatul Ulama turut berpartisipasi dalam seminar ini, mayoritas dari Pulau Jawa”, ujarnya.

“Kami berharap iConASET dapat menjadi ajang kolaborasi global yang memperkuat peran akademisi dalam memecahkan masalah dunia. Bahwa perguruan tinggi harus mampu menjembatani kebutuhan industri dengan perkembangan teknologi modern”, pungkasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis), M. Nuh, serta narasumber dari luar negeri, termasuk Prof. Dr. Nordin Bin Mamat dari Universiti Pendidikan Sultan Idrus Malaysia, Prof. Mu. Naushad Shamim Ahnad dari King Saud University Saudi Arabia, dan Prof. Dr. Erol Kam dari Istanbul Technical University Turki.


@Man

Artikel ini telah dibaca 808 kali

Baca Lainnya