Surabaya | klikku.net – Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) bersama dengan Edinburgh Napier University (ENU) mengadakan lokakarya bertema Pemberdayaan Perempuan dalam STEM, yang berlangsung selama dua hari, pada tanggal 10-11 September 2024.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi dengan Equate Scotland, dan didukung oleh British Council’s Gender Equality Partnership serta Kedai Reka Matching Fund.
Lokakarya yang diinisiasi oleh Prof. Nathalia Tjandra, Ph.D. dari ENU dan Prof. Anita Lie dari UKWMS ini, mengundang berbagai narasumber perempuan inspiratif dari bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Di antaranya Prof. Felycia Edi dari UKWMS dan Yuyun Ismawati, M.Sc., pendiri Nexus3Foundation.
Dalam sambutannya, Dr. Lanny Hartanti, Wakil Rektor III UKWMS, menekankan pentingnya peran perempuan dalam STEM, untuk mendukung pembangunan bangsa.
“Kegiatan ini menjadi salah satu dukungan kami untuk ikut ambil bagian dalam upaya memajukan peran perempuan, khususnya di bidang STEM,” ujarnya.
Pada hari pertama, lokakarya diikuti oleh guru Bimbingan dan Konseling, Penasihat Akademik, serta Guru Pendamping Karir. Topik yang dibahas meliputi peran guru dalam mendukung kesuksesan siswa di bidang STEM.
Yuyun Ismawati mengawali sesi dengan materi mengenai tantangan dan peluang dalam STEM, menyoroti krisis lingkungan global dan pentingnya integritas, kepercayaan diri, serta dukungan keluarga dalam pengembangan karir di bidang ini.
Sementara itu, Prof. Nathalia Tjandra membahas tentang Bias Bawah Sadar. Di mana ia menekankan pentingnya para pendidik untuk menyadari potensi bias, yang dapat memengaruhi keputusan dan arahan kepada siswa.
Hari kedua lokakarya dikhususkan untuk para siswa dan mahasiswa, dengan tema Ketangguhan dan Strategi Mengatasi Hambatan dalam Studi dan Karir STEM.
Prof. Felycia membagikan kisahnya mengenai kecintaannya terhadap STEM yang berawal dari rasa ingin tahu dan pengamatan lingkungan sekitarnya sejak kecil.
Sesi lainnya membahas Sindrom Ketidaklayakan, di mana Prof. Nathalia mengingatkan peserta akan pentingnya rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan di bidang STEM.
Melalui pendampingan dan dinamika kelompok, para guru yang telah mendapatkan materi di hari pertama berkesempatan untuk menerapkannya langsung kepada para siswa.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk mendukung pemberdayaan perempuan di bidang STEM dan mendorong generasi muda, terutama perempuan, untuk lebih berperan aktif dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
@Man