Malang | klikku.net – Tradisi tahunan Larung Labuhan Gunung Kumbang kembali digelar pada Rabu (18/9) siang di Pantai Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang.
Upacara adat dimulai dengan prosesi di Rumah Lumbung pada pukul 14.00 WIB, sebelum peserta berangkat bersama menuju pantai.
Tahun ini juga menandai penyelenggaraan ke-115 dari tradisi larung sesaji ini, yang diharapkan dapat menarik minat wisatawan dan membantu menggerakkan roda perekonomian lokal.
Hadir dalam acara ini Bupati Malang, Drs. H.M. Sanusi, M.M., Kapolsek Donomulyo, Camat Donomulyo, serta para tokoh adat setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Sanusi menyampaikan bahwa acara budaya seperti Larung Gunung Kumbang dapat dijadikan agenda tahunan untuk mempromosikan destinasi wisata Malang Selatan.
“Pantai Ngliyep dan destinasi wisata lainnya seperti Kundang Merak yang menawarkan spot wisata paralayang, memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran wisatawan akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian di wilayah ini.
Prosesi larung tahun ini melibatkan ribuan warga yang mengarak sesaji berupa 78 ekor ayam, 24 kepala kambing, 1 kepala sapi, dan 1 kepala kerbau.
Semua sesaji tersebut kemudian dilemparkan ke laut oleh pemimpin upacara, Nyimas Tumenggung Dewi Nawangsari, bersama para sepuh adat Kedungsalam.
Sepanjang kirab budaya, yang menempuh jarak sekitar 300 meter dari Pantai Ngliyep menuju puncak Gunung Kumbang, para peserta diiringi kesenian tradisional Reog dan Bantengan.
Bupati Sanusi juga menekankan pentingnya masyarakat Kedungsalam untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi yang ada, terutama melalui kegiatan-kegiatan budaya.
“Kami sangat mengapresiasi upaya mempertahankan dan melestarikan adat istiadat setempat ini, agar tidak hilang ditelan waktu,” ungkapnya.
“Semoga even larung sesaji Gunung Kumbang ini mampu memupuk tali paseduluran, sertameningkatkan kepotong royongan warga masarakat Desa Kedungsalam Kecamatan Donomulyo,” pungkasnya.
Kusnan
