Surabaya | klikku.net – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali mencatatkan prestasi internasional.
Achmad Syafiuddin, Ph.D., seorang dosen dan peneliti di bidang kesehatan lingkungan, berhasil masuk dalam daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia versi Stanford University dan Elsevier untuk tahun 2024.
Pencapaian ini semakin istimewa karena merupakan tahun keempat berturut-turut sejak 2021.
Keberhasilan ini tak lepas dari kontribusi Syafiuddin dalam pengembangan teknologi pemurnian air, seperti inovasi UNUSA-Water, yang berhasil memberikan solusi akses air bersih di berbagai pesantren dan daerah terpencil di Indonesia.
Teknologi sederhana tetapi efektif ini, telah diterapkan di beberapa wilayah seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, dan Riau, serta mendapat dukungan luas dari kementerian hingga Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Teknologi ini memberikan dampak besar, terutama di pesantren-pesantren yang saya dampingi. Saya bersyukur dapat mengembangkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan diakui secara internasional,” ujar Syafiuddin, Minggu (22/9).
Selain UNUSA-Water, dia juga mengembangkan UNUSA-Incinerator untuk pengelolaan limbah pesantren melalui Center for Environmental Health of Pesantren yang ia pimpin. Pusat riset ini bertujuan mengatasi masalah kesehatan lingkungan di lembaga pendidikan Islam tradisional.
Daftar 2% Ilmuwan Teratas Dunia versi Stanford University dan Elsevier dikenal sebagai salah satu pengakuan paling bergengsi di dunia akademik, menilai dampak ilmuwan berdasarkan kutipan penelitian, H-index, serta kontribusi mereka terhadap pengetahuan global.
Syafiuddin menduduki peringkat ke-23 dari 150 ilmuwan Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut pada kategori Single-year Impact untuk tahun 2024.
Wakil Rektor I Unusa, Prof. Kacung Marijan, menyampaikan apresiasinya. “Prestasi ini membuktikan bahwa riset yang dilakukan di Unusa mampu bersaing di tingkat global. Achmad Syafiuddin telah menginspirasi dosen dan mahasiswa untuk terus berinovasi dan menghasilkan penelitian berkualitas,” tuturnya.
“Pencapaian ini menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika Unusa, untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing global. Sekaligus memperkuat posisi Unusa, sebagai salah satu universitas yang berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak positif bagi masyarakat luas,” pungkasnya.
@Man