Surabaya | klikku.net – Prestasi membanggakan kembali diraih Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kali ini, empat guru besar ITS berhasil menorehkan nama mereka dalam daftar bergengsi Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact 2024 – 2025 versi Stanford University dan Elsevier Report.
Pencapaian ini menunjukkan pengakuan dunia terhadap dedikasi dan kontribusi ilmiah para peneliti ITS dalam skala global.
Keempat profesor tersebut adalah Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng., Ph.D., Prof. Drs. Ec. Ir. Riyanarto Sarno, M.Sc., Ph.D., Prof. Tohari Ahmad, S.Kom., M.IT., Ph.D., serta Prof. Adi Setyo Purnomo, S.Si., M.Sc., Ph.D.
Mereka tercatat sebagai bagian dari dua persen teratas ilmuwan global yang memiliki dampak besar berdasarkan jumlah sitasi publikasi ilmiah, selain sitasi oleh diri sendiri (nonself-citation).
Prof. Riyanarto Sarno, yang berasal dari Departemen Teknik Informatika, Fakultas Teknik Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) ITS, kembali mempertahankan posisinya dalam daftar ilmuwan teratas dengan 519 sitasi pada tahun 2023.
Ini bukan pertama kalinya bagi Prof. Riyanarto masuk dalam peringkat ini, menunjukkan konsistensi kontribusinya dalam penelitian bidang informatika.
Sementara itu, Prof. Nyoman Pujawan, Dekan Sekolah Interdisiplin Manajemen dan Teknologi (SIMT) ITS, juga mencatatkan 311 sitasi selama tahun 2023. Dalam bidang teknik industri dan manajemen rantai pasokan, kontribusinya diakui secara global, memperkuat reputasi akademik ITS.
Tak ketinggalan, dua profesor lain yang turut mengharumkan nama ITS adalah Prof. Tohari Ahmad dari Departemen Teknik Informatika, dengan 198 sitasi. Serta Prof. Adi Setyo Purnomo dari Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) ITS, yang memiliki 191 sitasi.
Masing-masing dari mereka telah menunjukkan komitmen dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian berkualitas tinggi.
Rektor ITS, Ir. Bambang Pramujati, ST., MSc.Eng., Ph.D., mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian para profesor tersebut. Menurutnya, ini merupakan bukti dari iklim akademik yang baik di ITS, yang mendorong inovasi dan riset berkualitas tinggi.
“Prestasi ini menunjukkan bahwa ITS terus berkembang dan mampu bersaing di kancah global. Kami berharap ini bisa memotivasi sivitas akademika lain untuk terus berinovasi,” ujar Bambang, yang juga merupakan dosen Departemen Teknik Mesin ITS.
Bambang juga menegaskan bahwa ITS akan terus berupaya mempertahankan prestasi ini melalui berbagai langkah strategis. Di antaranya adalah meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi internasional, memperkuat budaya riset di kalangan akademisi, serta memperluas kerja sama penelitian dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri.
“Kami ingin ITS terus memberikan kontribusi signifikan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia,” tuturnya.
Top 2% Scientist in the World: Single Year Impact adalah daftar ilmuwan terkemuka yang disusun berdasarkan metrik sitasi terstandar.
Termasuk jumlah sitasi, jumlah publikasi yang ditulis sebagai penulis utama, serta keterlibatan dalam penelitian kolaboratif. Pencapaian ini menjadi pengakuan penting bagi peneliti yang telah berkontribusi besar dalam komunitas ilmiah global.
@Man