Pendidikan

Kamis, 26 September 2024 - 12:58 WIB

1 minggu yang lalu

logo

Penerima KIPK Dominasi Lulusan Cumlaude Unusa

Surabaya | klikku.net – Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) kembali menggelar prosesi wisuda dengan meluluskan 1.084 mahasiswa, di Dyandra Convention Hall, Kamis (26/9).

Pada prosesi wisuda kali ini, mahasiswa penerima Program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) mendominasi predikat cumlaude, dengan nilai rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas 3,95.

Selain meraih predikat akademik tertinggi, 50% dari wisudawan KIPK juga dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Mereka menerima penghargaan dari Rektor Unusa, serta mendapatkan sejumlah hadiah dari mitra Unusa.

Dalam pidatonya, Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazdie, M.Eng, menekankan bahwa keberhasilan para penerima KIPK yang berasal dari latar belakang ekonomi terbatas, menunjukkan bahwa kesungguhan adalah kunci utama mencapai prestasi.

“Keterbatasan bukanlah halangan. Kesungguhan dan kerja keras yang menentukan masa depan seseorang,” ujarnya.

“Ini dibuktikan dari apa yang telah diraih oleh para penerima beasiswa KIPK. Meski memiliki keterbatasan ekonomi, mereka berhasil menorehkan prestasi gemilang saat kuliah”, tambahnya.

“Anda patut bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Pemerintah, yang telah menggagas program KIPK, yang sebelumnya dikenal dengan nama Bidik Misi. Karena Program KIPK ini telah membantu ribuan mahasiswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan”, pungkasnya.

Dery Riwayanto, lulusan Prodi Kesehatan Masyarakat dan penerima KIPK, berhasil meraih IPK 3,99. Dia menyatakan, bahwa dukungan keluarga, terutama ibunya, menjadi sumber motivasi terbesar baginya untuk meraih prestasi.

“Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, saya berhasil hidup mandiri. Sambil menyeimbangkan akademik dan pekerjaan sebagai freelancer. Saya ingin membuktikan bahwa keterbatasan tidak menghalangi mimpi besar,” ujarnya.

Sementara itu, Anisah yang merupakan lulusan Prodi PGSD dengan IPK 3,99, juga berbagi cerita tentang cita-citanya sebagai guru. Dimana dia terlibat aktif dalam program Kampus Mengajar, dan terjun langsung ke sekolah-sekolah untuk membantu proses pembelajaran.

“Melalui program ini saya bisa merasakan langsung, bagaimana menjadi seorang guru. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga. Dan semakin menguatkan keinginan saya untuk menjadi pendidik. Serta berkomitmen untuk menjadi pendidik yang menginspirasi generasi penerus. Pendidikan adalah kunci perubahan. Dan saya ingin berkontribusi untuk masa depan bangsa ini,” ungkapnya.


@Man

Artikel ini telah dibaca 194 kali

Baca Lainnya